................................... ...................................
Tags Populer: #Contoh Proposal #Contoh Surat #Autolike Update #Belanja Online
Monday, April 25, 2011

Distribusi Frekuensi


STUDI LITERATUR 


2.1.      Pengertian Distribusi Frekuensi
Distribusi frekuensi adalah susunan data menurut kelas-kelas interval tertentu atau menurut kategori tertentu. Dalam suatu daftar distribusi frekuensi, dapat diperoleh keterangan atau gambaran sederhana dan sistematis dari data yang diperoleh. (Walpole, 1992)

2.1.1    Bagian-Bagian Distribusi Frekuensi
            Dalam distribusi frekuensi terdapat bagian-bagian di dalamnya. Bagian-bagian tersebut terdiri dari, kelas, batas kelas, tepi kelas, titik tengah kelas, interval kelas, panjang interval kelas, dan frekuensi kelas. Dibawah ini merupakan bagian-bagian beserta penjelasannya :
1.        Kelas
Kelompok nilai data atau variabel. Kelas dalam distribusi frekuensi merupakan data dari setiap bahasan yang akan di ujikan.
2.        Batas Kelas
Nilai–nilai yang membatasi kelas dengan kelas yang lainnya. Dan pada batas kelas, terdapat dua batas kelas yaitu:
a.    Batas kelas bawah, terdapat dideretan sebelah kiri kelas.
b.    Batas kelas atas, terdapat dideretan sebelah kanan kelas.
3.        Tepi Kelas
Batas kelas yang tidak memiliki lubang untuk angka tertentu antara kelas yang satu dengan kelas yang lainnya. Terdapat dua tepi kelas, yaitu:
a.    Tepi bawah kelas, batas kelas bawah sebenarnya.
b.    Tepi atas kelas, batas kelas atas sebenarnya.
Rumus tepi kelas yaitu:
4.    Titik Tengah Kelas
       Angka atau nilai data yang tepat terletak ditengah suatu kelas. 

5.        Interval Kelas
Selang yang memisahkan kelas yang satu dengan kelas yang lainnya.        Rumus jumlah interval sebagai berikut: 

Keterangan:        
      k    = Banyak kelas.
      Xn = Nilai observasi terbeserar.
      X1 = Nilai observasi terkecil.
6.    Panjang Interval Kelas
       Jarak antara tepi atas kelas dan tepi bawah kelas.
7.    Frekuensi Kelas
       Banyaknya data yang termasuk kedalam kelas tertentu.(Walpole, 1992)

2.1.2        Penyusunan Distribusi frekuensi
            Dalam penyusunan distribusi frekuensi ada beberapa hal yang perlu di perhatikan. Distribusi frekuensi dapat dibuat dengan mengikuti pedoman sebagai berikut :
1.        Menentukan jangkauan dari data (r) 
2.        Mengurutkan data dari yang terkecil sampai yang terbesar.
3.        Menentukan banyaknya kelas (k)
Banyaknya kelas ditentukan dengan  rumus Sturgess 
  
  Keterangan:
       k  =  banyak kelas.
       n   = banyak data.
       Hasil dibulatkan biasanya ke atas.
4.        Menentukan panjang interval kelas (i) 
5.      Menentukan atas bawah kelas pertama.
Batas pertama kelas baawah biasanya dipilih dari data terkecil atau data terkecil yang berasal dari pelebaran jangkauan.
6.        Menulis frekuensi kelas secara melidi dalam kolam turus atau tally (sistem turus) sesuai banyaknya data.
     
2.1.3         Beberapa Catatan Tentang Penyusunan Distribusi Frekuensi
             Dalam penyusunam distribusi frekuensi ada beberapa hal yang perlu diteliti dalam penyusunannya yaitu seperti dibawah ini : (M. Iqbal Hasan, 2003)
1.        Pada pembuatan distribusi frekuensi, perlu dijaga jangan sampai ada data yang tidak di masukan ke dalam kelas atau ada data yang masuk kedalam dua kelas yang berbeda.
2.        Titik tengah kelas di usahakan bilangan bulat atau tidak pecahan.
3.        Nilai frekuensi diusahakan tidak ada yang nol.
4.        Dalam menentukan banyak kelas, diusahakan :
a.    Tidak terlalu sedikit, sehingga pola kelompok kabur.
b.    Banyak kelas berkisar 5 sampai 15 buah.
c.     Jika jangkauan terlalu besar maka banyak kalas antara 10 sampai 20.
5.    Cara lain dalam menetukan banyak kelas ialah :
a.    Memilih atau menetapkan sesuai dengan kebutuhan yang diinginkan.
b.    Menggunakan rumus :
Keterangan:
R  = jangkauan
i    = panjang interval kelas
Cara tersebut dipakai dengan mencoba menetapkan terlebih dahulu panjang interval kelasnya (i).

2.1.4        Histrogram, Poligon Frekuensi, Ogif, Kurva Frekuensi
Histrogram, poligon, ogif dan kurva frekuensi adalah tiga grafik yang sering digunakan untuk menggambarkan distribusi frekuensi. Histrogram merupakan grafik batang dari distribusi frekuensi dan poligon frekuensi merupakan grafik garisnya. Grafik ogif merupakan grafik yang menunjukan lebih dari dan kurang dari distribusi frekuensi kumulatif. Kurva frekuensi mempunyai bentuk-bentuk yang bermacam-macam. (Sujana, 1996)
             Pada histrogram, batang – batangnya saling melekat atau berimpitan, sedangkan pada poligon frekuensi dibuat dengan cara menarik garis dari satu titik tengah batang histrogram ketitik tengah batang histrogram yang lainnya agar diperoleh poligon tertutup, harus dibuat dua kelas baru dengan panjang kelas sama dengan frekuensi nol pada kedua ujungnya. Pembuatan dua kelas baru itu diperoleh karena luas histrogam dan poligon yang tertutup sama.
            Pembuatan histrogram digunakan sistem salib sumbu. Sumbu mendatar (sumbu x) menyatakan interval kelas (tepi bawah dan tepi atas masing – masing kelas) dan sumbu tegak (sumbu y) menyatakan frekuensi.
Kurva distribusi frekuensi, disingkat kurva frekuensi yang telah dihaluskan mempunyai berbagai bentuk dengan ciri–ciri tertentu. Bentuk–bentuk kurva frekuensi adalah sebagai berikut : (M. Iqbal Hasan, 2003)
1.        Simetris atau berbentuk lonceng, ciri–cirinya ialah variabel disamping kiri dan kanan yang berjarak sama terhadap titik tengah (yang frekuensinya terbesar) mempunyai frekuensi yang sama. Bentuk kurva simestris sering di jumpai dalam distribusi bermacam–macam variabel karena diutamakan distribusi normal.
2.        Tidak simestris atau condong, ciri–cirinya ialah ekor kurva yang satu lebih panjang dari pada ekor kurva yang lainnya. Jika ekor kurva lebih panjang berada di sebelah kanan kurva tersubut disebut kurva condong ke kanan.
3.        Bentuk j atau j terbalik, ciri–cirinya ialah salah satu nilai ujung kurva memiliki frekuensi maksimum.
4.        Bentu U, dengan ciri–cirinya kedua ujung kurva memiliki frekuensi maksimum.
5.        Bimodal, dengan ciri mempunyai dua maksimal.
6.        Multimodal, dengan ciri-cirinya mempunyai lebih dari dua maksimal.
7.    Uniform, terjadi bila nilai–nilai variabel dalam suatu interval mempunyai frekuensi sama.(Sujana, 1996)

2.1.5    Jenis-jenis Distribusi Frekuensi
            Berdasarkan kriteria tertentu distribusi frekuensi dapat di bedakan atas tiga jenis, yaitu distribusi frekuensi biasa, distribusi frekuensi relatif, dan distribusi frekuensi kumulatif. Berikut adalah penjelasan dari masing-masing jenis distribusi frekuensi : (M. Iqbal Hasan, 2003)
1.    Distridusi frekuensi biasa.
       Distribusi frekuensi biasa adalah distribusi frekuensi yang hanya berisikan jumlah frekuensi dari setiap kelompok data atau kelas.
Ada dua jenis distribusi frekuensi biasa yaitu, distibusi frekuensi numeric, dan distribusi frekuensi peristiwa atau kategori.
a.    Distribusi frekuensi numeric.
Distribusi frekuensi numeric ialah distribusi frekuensi yang pembagian kelasnya dinyatakan dalam angka.
b.    Distribusi frekuensi relative.
Distribusi frekuensi relative adalah distribusi frekuensi yang berisikan nilai–nilai hasil bagi antar frekuensi kelas dan jumlah pengamatan yang terkandung dalam kumpulan data yang berdistribusi tertentu. Pada distribusi frekuensi relative ini, frekuensi relative dirumuskan: 

2.        Distribusi frekuensi kumulatif.
Distribusi frekuensi kumulatif adalah distribusi frekuensi yang berisikan frekuensi kumulatif, frekuensi kumulatif adalah frekuensi yang dijumlahkan. Distribusi frekuensi kumulatif memiliki grafik dan kurva yang disebut ogif. Ada dua macam di distribusi frekuensi kumulatif, yaitu distribusi frekuensi kumulatif kurang dari dan lebih dari.
a.    Distribusi frekuensi kumulatif kurang dari.
Distribusi frekuensi kumulatif kurang dari adalah distribusi frekuensi yang memuat jumlah frekuensi yang memiliki nilai kurang dari nilai batas kelas suatu interval tertentu.
b.    Distribusi frekuensi kumulatif lebih dari.
Distribusi frekuensi kumulatif lebih dari adalah distribusi frekuensi yang memuat jumlah frekuensi yang memiliki nilai lebih dari nilai batas kelas suatu interval tertentu. (M. Iqbal Hasan, 2003)

0 komentar:

Post a Comment

Silahkan Berkomentar Sahabat. Jangan malu untuk menulis komentar. Pembaca yang baik akan selalu berkomentar Positif. Semoga komentar anda dapat memberi inspirasi bagi penulis. Dimohon untuk tidak berkomentar dengan Kata-kata yang dianggap tidak sopan. "Komentar Akan di Moderasi" Terimakasih dan Mohon Maaf Jika Komentar Lambat di Respon... Tinggalkan jejakmu Dibawah ini:

Terima Kasih Sudah Menyempatkan Waktu untuk Berkomentar

free counters
Memuat...