................................... ...................................
Tags Populer: #Contoh Proposal #Contoh Surat #Autolike Update #Belanja Online
Monday, April 25, 2011

Methods Time Measurement 1 (MTM-1 )

 BAB II
LANDASAN TEORI


2.1.      Studi  Gerakan
            Studi gerakan adalah analisa yang dilakukan terhadap beberapa gerakan bagian badan pekerja dalam menyelesaikan pekerjaannya, dengan demikian diharapkan agar gerakan-gerakan yang tidak efektif dapat dikurangkan. guna memudahkan penganalisaan terhadap gerakan-gerakan yang dipelajari, perlu dikenal dahulu gerakan-gerakan dasar (Sutalaksana, 2005).
Sebagian besar dari therblig-therblig ini merupakan gerakan-gerakan dasar dari tangan. hal ini mudah dimengerti karena setiap pekerjaan produksi gerakan tangan merupakan gerakan yang paling umum dijumpai, terlebih lagi dalam pekerjaan yang bersifat manual.
Methods time measurement (MTM) adalah suatu sistem penetepan awal waktu baku (predetermined time standard) yang dikembangkan berdasarkan studi gambar gerakan-gerakan kerja dari suatu operasi kerja industri yang direkam dalam film. sistem ini didefinisikan sebagai suatu prosedur untuk menganalisa setiap operasi atau metode kerja ke dalam gerakan-gerakan dasar yang diperlukan untuk melaksanakan kerja tersebut, dan kemudian menetapkan standard waktu dari masing-masing gerakan tersebut berdasarkan macam gerakan dan kondisi-kondisi kerja masing-masing yang ada (Sritomo, 1995).

2.2.      Gerakan-gerakan menurut Gilberth
Suatu pekerjaan yang utuh dapat diuraikan menjadi gerakan dasar,yang oleh Gilbreth diuraikan ke dalam 17 therblig itu. suatu pekerjaan mempunyai uraian yang berbeda-beda bila dibandingkan dengan pekerjaan lainnya. hal ini tergantung dari jenis pekerjaannya. suatu pekerjaan mungkin dapat diuraikan kedalam enam therblig, sedangkan untuk pekerjaan yang lain mungkin hanya dapat diuraikan ke dalam empat therblig. suatu therblig bisa saja diperlukan lebih dari satu kali bagi satu pekerjaan. kemampuan yang baik untuk menguraikan suatu pekerjaan kedalam therblig-therblig sangat diperlukan, karena dengan demikian akan memudahkan dalam analisisnya. selanjutnya dapat diketahui dengan baik pula gerakan-gerakan yang dapat menghemat waktu kerja, atau gerakan yang sebetulnya tidak diperlukan tapi masih dilakukan oleh pekerja. oleh Gilbreth setiap therblig dinyatakan dalam lambang-lambang tertentu seperti yang terlihat pada tabel 2.2. berikut ini (Sutalaksana, 2005):
2.3.      TMU (Time Measurement Unit )
Dapat diketahui yang dimaksud TMU atau time measurement unit yaitu merupakan satuan waktu yang digunakan dalam MTM (methods time measurement) baik MTM 1,2 atau 3. definisi TMU ialah unit pengukuran waktu, dimana 1 TMU = 0,00001 jam dan 1 TMU = 0,036 detik (Yudiantyo, 1994).

2.4.     Elemen-elemen Gerakan MTM-1 (Methods Time Measurement -1)
           Dalam metoda MTM-1 (methods time measurement-1) terdapat 10 elemen gerakan dasar dan 1 jenis penggunaan tekanan dalam pergerakan ( Yudiantyo, 1994 ):
1.      Reach ( R )
2.      Move ( M )
3.      Apply pressure ( AP )
4.      Turn ( T )
5.      Grasp ( G )
6.      Release ( Rl )
7.      Position ( P )
8.      Disengage ( D )
9.      Eye time yang terdiri dari eye travel ( ET ) dan eye focus ( EF )
10.  Crank ( C )
11.  Body, leg & foot motion
Berikut ini adalah penjabaran dari masing-masing elemen gerakan diatas agar lebih dapat dipahami dasar dan 1 jenis penggunaan tekanan dalam pergerakan:
2.4.1.   Gerakan Menjangkau (Reach)
Gerakan menjangkau (reach) ialah gerakan dasar yang digunakan bila maksud utama gerakan adalah untuk memindahkan tangan atau jari tangan ke suatu tempat tujuan atau lokasi yang baru. dalam pergerakan ini, tangan dalam keadaan kosong atau tidak membawa obyek apapun. tipe penulisan dari simbol R ( reach ) adalah sebagai berikut
 
2.4.2.   Gerakan Membawa (Move)
            Gerakan membawa (move) ialah gerakan dasar yang dikerjakan bila maksud utamanya adalah untuk membawa suatu obyek ke suatu sasaran. ciri-ciri utama dari pergerakan ini ialah pada saat pergerakan tangan, tangan dalam kondisi membawa objek. oleh karena itu, berat dari objek diperhitungkan dalam gerakan ini, karena mempengaruhi pergerakan. terdapat 3 macam kasus yang membedakan gerakan-gerakan yang termasuk dalam move yaitu kasus A adalah mengangkut dengan tingkat pengendalian rendah (low) atau sedang (medium) suatu objek ke tangan lain atau berhenti karena suatu penahanan. kasus B adalah mengangkut objek ke suatu sasaran yang letaknya tidak pasti. kasus C adalah mengangkut dengan tingkat pengendalian tinggi (high) suatu objek ke suatu sasaran yang sudah pasti. tipe penulisan dari simbol M (move) adalah sebagai berikut:
2.4.3.   Gerakan Menekan (Apply Pressure)
Gerakan menekan (apply pressure) ialah pemakaian tekanan pada waktu pergerakkan. gerakan yang termasuk dalam gerakan ini, misalnya mengencangkan sekrup dengan obeng. apply pressure adalah pemakaian tekanan pada waktu pergerakan. pembagian apply pressure dibagi dua yaitu APA dan APB.

Dimana:
AF    : apply force yaitu menambah atau mengendalikan otot ke objek yang
besarnya 3.4 TMU.
DM    : dwell minimum yaitu waktu pendek selama tenaga pembalikan (reaksi) terjadi
            pada tingkat tenaga yang relatif konstan yang besarnya 4.2 TMU.
RLF  : release force yaitu relaksasi atau pelemahan dari otot membebaskan tenaga dari objek yang besarnya 3.0 TMU.
G2     : regrasp dapat dilihat pada tabel elemen gerakan grasp (pemegangan), yang besarnya 5.6 TMU.

2.4.4.   Gerakan Memutar (Turn)
Gerakan memutar (turn) ialah memutar atau gerakan memutar tangan sepanjang sumbu tangan atau lengan bawah. dalam penentuannya turn dibagi menjadi 3 kategori yang didasarkan atas berat objek yang diputar atau beban putaran, yaitu  small, medium, lebih besar 57% dari small, large, lebih besar 200% dari small
gerakan turn juga dibagi berdasarkan kondisi tangan waktu memutar, yaitu  reach-turn, jika tangan dalam keadaan kosong. dan move-turn, jika tangan terdapat objek. tipe penulisan dari simbol T ( turn ) adalah sebagai berikut:
2.4.5.   Gerakan Memegang atau Menggengam (Grasp)
            Gerakan memegang (grasp) ialah elemen gerakan dasar untuk menguasai sebuah atau beberapa objek baik dengan jari atau dengan tangan untuk memungkinkan melakukan gerakan dasar berikutnya. pembagian dari gerakan grasp ini dibagi dalam 11 kategori, yaitu:
G1        : pick-up grasp.
G1A     : dipakai untuk semua objek yang secara mudah dipegang, dikerjakan dengan cara menutup jari atau menghimpitkan kedua jari.
G1B     : dipakai bila objek yang dipegang sangat kecil atau objek yang sangat pipih yang terletak sejajar atau sebidang dengan permukan meja.
G1C1   : dipakai bila objek yang akan dipegang berbentuk silinder dengan diameter > ½ inch.
G1C2   : dipakai bila objek yang akan dipegang berbentuk silindris dengan diameter antara ¼ inch sampai dengan ½ inch.
G1C3   : dipakai bila objek yang akan dipegang berbentuk silindris dengan diameter < ¼ inch.
G2        :  dipakai bila terjadi pengubahan pemegangan tanpa melepaskan pengendalian (regrasp).
G3        : dipakai bila objek yang akan dipegang diambil dari tangan lain dengan mudah (transfer grasp).
G4        : select grasp (pemilihan).
G4A     : dipakai bila pemegangan dilakukan setelah pemilihan dengan volume bidang lebih besar dari 1 inch x 1 inch x 1 inch.
G4B     : dipakai bila pemegangan dilakukan setelah pemilihan dengan volume bidang antara ¼ inch x ¼ inch x 1/8 inch sampai dengan 1 inch x 1 inch x 1 inch.
G4C     : dipakai bila pemegangan dilakukan setelah pemilihan dengan volume bidang lebih kecil dari ¼ inch x ¼ inch x 1/8 inch.
G5        : contact grasp (menyentuh).


2.4.6.   Gerakan Melepas  (Release)
Gerakan melepas (release) ialah gerakan melepaskan penguasaan objek oleh jari atau tangan. pembagian gerakan release ini dibagi dalam 2 kategori, yaitu:
Rl 1       : membuka jari untuk melepaskan.
Rl 2       : menghindar (lawan dari G5).
Sehingga biasanya bila gerakan Grasp-nya masuk dalam kategori G1, G2, G3 atau G4, maka gerakan Release-nya adalah RL1. Sedangkan bila gerakan Grasp-nya masuk dalam ketegori G%, maka gerakan Release-nya adalah RL2.

2.4.7.   Gerakan Mengarahkan (Position


        
Simbol pertama merupakan simbol untuk untuk gerakan position. Simbol kedua menginformasikan kategori dari gerakan position yaitu:
1    = Tidak ada tekanan atau paksaan atau kesukaran
2    = Sedikit tekanan
3    = Kesukaran atau diperlukan tekanan yang besar
Simbol ketiga menginformasikan bentuk sifat atau bentuk dari benda yang diarahkan, yaitu:

Dapat diketahui yang dimaksud dengan simetri ialah obyek yang diarahkan bisa dalam keadaan bebas dimasukkan atau diarahkan. yang dimaksud dengan semi-simetri ialah obyek yang diarahkan atau dimasukkan terbatas posisinya pada saat dimasukan. sedangkan yang dimaksud dengan non-simetri ialah obyek yang diarahkan atau dimasukkan hanya bisa dimasukan dengan satu posisi saja. simbol keempat menginformasikan tingkat dalam melakukan gerakan position, yaitu: 

Terdapat gerakan khusus dalam gerakan position ini, yang dinamakan surface position. gerakan yang termasuk gerakan ini adalah gerakan position pada suatu permukaan, misalnya adalah mengarahkan ujung pensil ke sebuah skala atau titik, mengarahkan penggaris ke sebuah titik, dan lain-lain.
gerakan ini, hanya dibedakan dua kategori, yang didasarkan pada toleransi pengarahannya, yaitu:
1.    F1SE, digunakan bila toleransinya lebih besar dari 1/16 inchi sampai dengan ¼ inchi.
2.    P2SE, digunakan bila toleransinya lebih kecil atau sama dengan 1/16 inchi.

2.4.8.   Disengage (D)
Dapat diketahui yang dimaksud dengan disengage atau lepas rakit adalah gerakan dasar untuk memisahkan suatu obyek dari obyek lainnya. dua hal yang mempengaruhinya adalah mudah-sulitnya dipindahkan serta mudah-sulitnya dipegang.
Pembagian pada gerakan disengage ini dibagi dalam 3 kategori, yaitu:
D1    : loose, sangat sedikit usahanya, dan bercampur dengan gerakan selanjutnya. dan jarak pemisahannya sampai dengan 1 inch.
D2    : close, usahanya normal, dan jarak pemisahannya antara 1 inch sampai dengan 5 inch.
D3    : tight, usaha yang besar, dan jarak pemisahannya lebih besar dari 5 inch dan lebih kecil dari 12 inch.

2.4.9.   Gerakan Mata (Eye time)
                  Gerakan ini terbagi menjadi dua gerakan mata yaitu eye travel (ET) dan eye focus (EF), yang dimana kedua metode tersebut sama-sama menggunakan konsentrasi mata atau penglihatan tetapi kedua metode ini memiliki perbedaan, perbedaannya dapat dilihat sebagai berikut (Yudiantyo, 1994):
1.        Eye travel (ET) ialah gerakan mata yang dipergunakan untuk mengubah pandangan dari suatu lokasi ke lokasi lain. Terdapat dua cara pengukuran yang dapat dilakukan sehubungan dengan penentuan eye travel ini, yaitu dengan membaca tabel ataupun menggunakan rumus. berikut ini adalah tabel yang dibutuhkan dalam pengukuran atau dengan rumus:
Tabel 2.2 Nilai TMU untuk gerakan eye travel 
Berdasarkan jarak perpindahan (T) dan jarak tegak lurus antara mata dan garis perpindahan (D). 
2.            Eye focus (EF) adalah konsentrasi mata atau penglihatan mata terhadap suatu objek pada kurun waktu tertentu dengan maksud memperjelas penglihatan. besar TMU yang ditetapkan untuk gerakan ini adalah sebesar 7.2 TMU.

2.4.10    Body, Leg and Foot Motion
Gerakan ini terdiri dari gerakan tubuh dan gerakan kaki pembagiannya adalah sebagai berikut (Yudiantyo, 1994):
1.    Horizontal motion dikategorikan dalam tiga jenis pergerakan yaitu berjalan (walk) ialah pergerakan ke depan atau ke belakang dari tubuh yang timbul dari langkah perpindahan. pindah ke samping (side steep) ialah gerakan atau perpindahan tubuh ke samping dengan satu atau dua langkah ke samping, tanpa perputaran badan. Putar badan (turn body) ialah memutar badan yang dikerjakan dengan satu atau dua langkah.
2.    Leg and foot motion ini dapat dikategorikan menjadi tiga bagian , yaitu  foot motion (FM) ialah menekan atau mengangkat telapak kaki melalui tumit. foot motion with heavy pressure (FMP) identik dengan foot motion, perbedaanya ialah bahwa untuk gerakan ini dikategorikan dengan adanya kesukaran atau beban tekanan kaki. leg motion (LM) ialah menggerakkan kaki, baik melalui lutut bila keadaan duduk, pinggang bila keadaan berdiri.
3.    Vertical motion ialah pergerakan ke atas atau ke bawah yang dilakukan oleh tubuh. pergerakan vertical motion ini dibagi dalam sepuluh kategori, yaitu duduk (SIT) definisi Sit ialah gerakan badan untuk duduk, dari keadaan berdiri. berdiri (stand) ialah gerakan badan untuk berdiri dari keadaan duduk. bend (B) ialah membungkuk dari posisi keadaan berdiri sehingga tangan dapat menjangkau suatu objek dengan syarat lutut tetap lurus. stoop (S) ialah membungkuk ditempat dari posisi berdiri, sehingga tangan sampai kelantai. kneel one knee (KOK) ialah gerakan merendahkan badan dari keadaan berdiri dengan memindahkan satu kaki ke depan atau ke belakang dan menurunkan satu lutut ke lantai. arise from bend (AB) ialah berdiri tegak kembali dari posisi bungkuk (bend). arise from stoop ialah berdiri tegak kembali dari posisi bungkuk (stoop). arise from kneel on one knee ( A KOK) ialah berdiri tegak dari posisi kneel on one knee (KOK). kneel on both knees (KBK) ialah merendahkan tubuh dari posisi berdiri dengan memindahkan satu kaki ke depan atau ke belakang, dan merendahkan atau menurunkan satu lutut ke lantai, serta menempatkan lutut kedua berdekatan dengan lutut pertama. arise form kneel on both knees (AKBK) ialah berdiri tegak kembali setelah melakukan kneel on both knees (KBK).



0 komentar:

Post a Comment

Silahkan Berkomentar Sahabat. Jangan malu untuk menulis komentar. Pembaca yang baik akan selalu berkomentar Positif. Semoga komentar anda dapat memberi inspirasi bagi penulis. Dimohon untuk tidak berkomentar dengan Kata-kata yang dianggap tidak sopan. "Komentar Akan di Moderasi" Terimakasih dan Mohon Maaf Jika Komentar Lambat di Respon... Tinggalkan jejakmu Dibawah ini:

Terima Kasih Sudah Menyempatkan Waktu untuk Berkomentar

free counters
Memuat...